Kamis, 04 Juli 2013

Pusaka, yang Terekam dan Terhapus Ingatan

Penulis Zamroni Allief Billah | Kamis, 04 Juli 2013 | 06.10.00 | Location:Lasem, Karangturi, Lasem, Rembang 59271, Republic of Indonesia
Peta Jawa Dwipa


Rembang memiliki kekayaan spiritual yang tidak diragukan lagi. Sepanjang pantai utara pada kota ini membentangkan banyak kisah perjalanan. Tidak hanya dimulai dari zaman kerajaan Majapahit namun dari peninggalan yang ditemukan menunjukkan bahwa Rembang memiliki cerita panjang namun banyak yang terpenggal oleh waktu.

Bagaimana 'Mbah Guru', seorang penutur sejarah ternama di Rembang dalam Kitabnya "Sejarah Kawitane Wong Jawa Lan Wong Kanung" menyibak ribuan mil perjalanan dan waktu. Tentang kehidupan ribuan tahun yang lalu yang telah terjadi di antara Rembang - Lasem dan belahan hutan serta gunung-gunung yang kini masuk dalam wilayah hukum Kabupaten Rembang.

Kesemua jejak perjalanan yang terekam oleh waktu dan sebagian lainnya terhapus dalam lipatan ingatan. Rekaman pengetahuan dan bulir cerita yang tersaji indah tersebut adalah pusaka yang tak ternilai harganya. Pusaka yang mesti kita jaga sebagai warisan pengetahuan yang kelak akan kita tuturkan kepada anak cucu.

Pusaka menurut Piagam Pelestarian dan Pengelolaan Pusaka Indonesia Tahun 2003 meliputi pusaka alam, pusaka budaya dan pusaka saujana. Pusaka alam adalah bentukan alam yang istimewa. Pusaka budaya adalah hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa dari lebih 500 (lima ratus) suku bangsa di tanah air Indonesia, secara sendiri-sendiri, sebagai kesatuan bangsa Indonesia dan dalam interaksinya dengan budaya lain sepanjang sejarah keberadaannya. Pusaka budaya mencakup pusaka berwujud (tangible) dan pusaka tidak berwujud (intangible).Pusaka saujana adalah gabungan pusaka alam dan pusaka budaya dalam kesatuan ruang dan waktu.

Kota Pusaka adalah kota yang memiliki kekentalan sejarah yang bernilai dan memiliki pusaka alam, pusaka budaya berwujud dan pusaka budaya tidak berwujud, serta rajutan berbagai pusaka tersebut secara utuh sebagai aset pusaka dalam wilayah/kota atau bagian dari wilayah/kota yang hidup, berkembang, dan dikelola secara efektif.

Kabupaten Rembang memiliki kekayaan kultural yang penting berupa warisan budaya nenek moyang dan peninggalan bersejarah. Hal ini dikarenakan beberapa kawasan di kabupaten Rembang merupakan daerah yang memiliki sejarah yang cukup tua yang sangat berharga bagi perkembangan sejarah peradaban umat manusia. Lalu bagaimana kita membiarkannya begitu saja terhapus dari lipatan pengetahuan. Sebab kesemuanya ini adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Sebab peradaban tak akan mampu diciptakan.

Salah satu bukti bahwa Rembang telah memiliki sejarah kemanusiaan yang sudah tua adalah dengan ditemukannya kuburan manusia yang berasal dari jaman Paleometalitikum dan beberapa peninggalan Megalitikum. Sebagaimana yang dilakukan oleh Balai Arkeologi (Balar) Jogjakarta yang hingga kini masih melakukan penelitian tentang temuan di Desa Leran Kecamatan Sluke. Rangka manusia penutur bahasa Astronesia yang telah berumur 2.650 itu terkubur di sana sebagai bukti sejarah bahwa Rembang telah memiliki peradaban sejak zama dahulu kala.

Untuk masa selanjutnya keberadaan daerah Rembang (khususnya Lasem) juga bisa dilacak pada masa kejayaan Majapahit dimana saat itu, Lasem merupakan salah satu bandar penting bagi Majapahit. Selanjutnya pada masa Islam, kawasan Rembang juga meninggalkan bukti-bukti sejarah yang sangat berharga karena kawasan ini merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Pantai Utara Jawa. Nama salah satu tokoh Islam yang dikenal dengan Wali Songo yaitu Sunan Bonang tidak bisa dipisahkan dari nama Lasem. Catatan-catatan sejarah tersebut mengalir terus hingga masa kolonial Belanda dan pasca kemerdekaan.

Aset pusaka yang dimiliki Rembang sangatlah penting bagi perkembangan daerah Kabupaten Rembang dalam meniti masa depannya. Beberapa obyek Wisata budaya dan peninggalan bersejarah di Kabupaten Rembang tersebut antara lain : Kelenteng Mak Co Rembang, Pelabuhan Lama, Masjid Jami', Makam Adipati Tejokusumo, Museum R.A. Kartini, Makam R.A. Kartini, Kelenteng Mak Co Lasem (klenteng tertua di Jawa), Makam Santi Puspo (Sayid Abu Bakar), Makam Nyai Ageng Maloko (kakak Sunan Bonang), Makam Raden Panji Margono, Situs Batu Kajar, Goa Tinatah, Pasujudan Sunan Bonang dan Makam Putri Champa, Makam dan Masjid Sunan Bonang, dan Situs Plawangan.

Tidak hanya menjadi rekaman dalam ingatan yang suatu saat akan terlupa, kini tak kurang anak-anak muda Rembang yang mulai berburu harta karun peninggalan tersebut untuk ditulis dan dibukukan. Setidaknya tulisan tersebut akan menjadi mata rantai penghubung kepada masa silam.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman