Selasa, 01 Juli 2014

Wayang Thongklek Sale

Penulis Zamroni Allief Billah | Selasa, 01 Juli 2014 | 14.53.00 | Location:Sale, Rembang, Jawa Tengah, Indonesia
Mbah Mud di antara wayang kreasinya, Selasa (1/7)
Beberapa pekan lalu, tepatnya Sabtu malam (21/6) telah digelar perdana Wayang Thongklek Sale kreasi dari seniman asli Sale Ki Gambuh R Basedo. Pertunjukan yang digelar di Sanggar Citro Nuswantoro kawasan BKPH Sale sempat meramaikan beberapa wajah media.

Wayang Thongklek menurut Edo, sapaan akrab ki Gambuh sengaja ia cipta untuk mengangkat thongklek yang memang identik dengan wilayah Sale maupun Rembang.

"Jika thongklek berdiri sendiri maka kreasinya terbatas itu-itu saja. Akan tetapi jika kita gabung dengan wayang maka akan menjadi lebih bebas," ungkapnya.

Selain hal tersebut, dengan kreasinya tersebut Ki Gambuh hendak menyuarakan tentang Bumi Lestari. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir ini Rembang sedang dihebohkan pemberitaan tentang perlawanan warga terhadap rencana pendirian pabrik Semen Indonesia

"Saya tinggal di Desa Sale ini sejak dahulu ketika Sale masih sepi. Bahkan awal pertambangan di Desa Tahunan, sekitar 16 tahun lalu belum seramai saat ini. Menyusul kemudian penambang-penambang lainnya hingga dampaknya kini sangat kita rasakan. Sumber Semen airnya keruh, mata air banyak yang kering juga debu-debu berhamburan tanpa penyelesaian," keluh Gambuh yang juga perangkat Desa Sale ini.

Rembang saat ini, lanjut Edo, terlalu banyak persoalan. Persoalan tambang saja sudah sangat 'jlimet'. Sale dengan Pancuran, Sedan dan Pamotan dengan tambang batu belah belum lagi Situs Terjan Pandangan yang hampir tinggal cerita. "Yang jadi persoalan tidak hanya Semen Indonesia akan tetapi kita ingin secara utuh menyatakan 'perang' terhadap perusak alam. Oleh karenanya malam hari ini kita juga bersepakat mendirikan Jagat Setra (Jaringan Pegiat Seni dan Tradisi)," katanya menandaskan.

Jagat Setra diharapkan menjadi wadah Pegiat seni dan Tradisi lintas daerah. Dengan Koordinator masing-masing daerah.  Rembang Zamroni, Tuban Yoyok Mekar Budoyo, Bojonegoro Adytia Mudo Birowo dan Aziz Wisanggeni sebagai Koordinator Pati.

Malam tersebut, selain Wayang Thongklek Sale, pentolan Laskar Kendeng, Ki Aziz Wisanggeni menyuguhkan permainan terbaik. Seniman Pati yang lebih dulu tenar dengan Wayang Sampah-nya menampilkan beberapa adegan dengan media Wayang dari sampah. Ada juga perform Barong Dance oleh Deka Cahya, gadis yang lahir dan dibesarkan di Bumi Kartini, Jepara.

Salah seorang pembuat Wayang Thongklek Sale, Mudiyono yakin bahwa kesenian yang dikembangkan dengan mengadopsi thongklek sebagai pengiringnya ini akan mencapai kemajuan. "Asal kita konsisten tidak ada yang tidak mungkin," ucapnya pendek.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ayo di agendakan lg kak.

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman