Rabu, 25 Desember 2013

Petinggi Kyai Mencipta Sejarah Budaya

Penulis Zamroni Allief Billah | Rabu, 25 Desember 2013 | 07.43.00 |

Meski sempat diragukan, sebab memiliki latar belakang sebagai tokoh agama setempat, Ngalimun (40) Kepala Desa Tahunan yang baru, melakukan gebrakan. Ahad (22/12) ribuan warga Desa Tahunan dan sekitarnya memadati Sumber Brubulan desa setempat. Sedekah bumi yang digelar mulai pagi hati tersebut menghadirkan beberapa grup seni Barong, penari serta kethoprak dari desa setempat.


Kehadiran anggota DPRD Rembang, Aang Maskur Rohani menjadi support tersendiri bagi Kepala Desa yang baru terpilih itu. Anggota DPR yang gemar blusukan itu mengaku bangga dengan gebrakan awal yang dilakukan KH. Ngalimun.


"Ini adalah gebrakan dan gerakan budaya yang luar biasa. Langkah hebat dari seorang tokoh agama yang memberikan teladan sekaligus jawaban kepada masyarakat luas," ujarnya.


Salah seorang tokoh setempat, Suwito Marto (60) mengatakan setelah puluhan tahun berlalu, kegiatan sedekah Bumi dilaksanakan dengan berbagai pentas budaya, baru kali ini dilaksanakan semeriah ini. Sedekah Bumi yang biasanya hanya sekedar tumpengan, kini mengusung berbagai pentas seni.


"Kehadiran Mas Aang semoga menjadi tonggak sejarah bangkitnya kembali kebudayaan serta pelestarian adat dan tradisi di Desa Tahunan. Selain sebagai bentuk perwujudan rasa syukur masyarakat Desa Tahunan yang mayoritas adalah petani," Harapnya.


Meski diguyur hujan, tak mengurangi antusiasme warga untuk hadir di Sumber Brubulan. Kelima penari itu pun tetap khusyuk mengikutkan irama gamelan yang mengiringi meski tubuh mereka basah oleh hujan. Sedangkan ribuan penonton menggunakan payung agar tetap bisa menyaksikan.


Kepala Desa Tahunan, Ngalimun menambahkan selain sebagai kegiatan untuk menghidupkan seni dan tradisi di desanya, kegiatan tersebut dia harapkan mampu menjadi pemersatu segenap warga masyarakat Desa Tahunan. Oleh karenanya dia berkeinginan untuk menggelar kegiatan tersebut rutin setiap tahun dengan cara yang sama. Jika dahulu warga banyak yan melakukan tumpengan di sendang terdekat dengan rumah masing-masing maka mulai tahun ini diharapkan bisa digelar dalam satu tempat di Sumber Brubulan.


Selain itu, lanjut Ngalimun bila kegiatan menjadi satu di Sumber Brubulan maka warga akan melihat secara langsung kondisi Sumber tersebut. Sehingga diharapkan kepedulian masyarakat untuk ngestreni (menjaga) satu-satunya inti sumber di Desa tersebut akan meningkat. Apalagi pertambangan mengakibatkan turunnya debit air di sumber tersebut. Oleh karenanya dia berharap keikutsertaan warganya dalam rangka menjaga kelestarian sumber mata air tersebut. (Zam)

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman