Rabu, 29 Februari 2012

Kitiran Pelok

Penulis Zamroni Allief Billah | Rabu, 29 Februari 2012 | 19.00.00 | Location:Sedan, Indonesia
Ketika musim mangga tiba, tidak hanya menjadi musim berburu mangga jatuh di pagi hari. Namun juga menjadi musim bermain dan enciptakan permainan baru dari pelok, isi mangga.

Pagi hari, biasanya anak-anak akan berlomba bangun untuk mencari mangga jatuh di bawah pohon mangga. Walau tak jarang pada siang harinya mereka mencuri dari pohon mangga tersebut. Satu atau dua buah sudah cukup bagi anak-anak sebagai pengganjal perut saat lapar di tanah gembalaan.

Sapi atau kerbau yang sedang asyik merumput membuat mereka lalai. Memilih bersenang-senang dan memainkan permainan tradisional khas anak-anak peloasok. Setelah sekian lama hanyut pada permainan dan lelah saat mereka rehat ndi bawah pepohonan dan sesekali mengawasi gembalaan. Maka saat itulah mereka mulai rasakan lapar yang tadi terlupakan.

Saat musim mangga adalah saat bahagia bagi mereka. Selain sesekali mengambil mangga dari poohonnya secara langsung, pelok akan berfungsi sebagai alat permainan yang mengasyikkan. Berbeda tempat berbeda nama, walapun sama bentuk dan bahannya.

Sebagian Kecamatan Sale menyebutnya orok-orok, namun bagi warga Ngulahan dan sekitarnya di kawasan Kecamatan Sedan menyebutnya sebagai kitiran pelok. Namanya berbeda namun sama persis antara keduanya.

Dua pelok diambil dan dipotong ujungnya, salah satu dari pelok tersebut. Biasanya dipilih dua pelok dengan ukuran berbeda. Pelok tipis berfungsi sebagai baling-baling. Untuk yang bawah yang berfungsi sebagai pemutarnya biasanya dicari yang gilig semacam pelok mangga batok.

Setelah diiris lalu dikeluarkan isi pelok tersebut sehingga membentuk lobang. Lalu pelok itu dilobangi persis di tengahnya. Pada badan pelok yang nantinya untuk tampat benang. Sedang pelok satunya juga dilobangi ditengahnya dengan paku. Lalu lobang itu diisi dengan bambu atau kayu sekuran paku yang tadi dibuat melobangi.

Panjang kayu yang ditancapkan dibuat sedikit lebih pendek dari tinggi lobang pelok pertama. lalu di tengah as kayu yang sudah menancap diikat benang kira-kira 15 cm. Lalu benang tersebut dikeluarkan melalui lobang dari pelok pertama yang tadi sudah dibuat. Kini kitiran orok-orok sudah jadi.

Pelok yang sudah masuk pada lobang pelok pertama kini bisa berputar seperti baling-baling dengan menarik benang yang sudah keluar melalui pelok pertama. Permainan siap dilakukan sembari beradu kencang dengan kawan yang lain disela menggembala.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman