Selasa, 08 Mei 2012

Tangisan Arwah Gadis Korban Pembantaian

Penulis Zamroni Allief Billah | Selasa, 08 Mei 2012 | 08.12.00 |


Kuburan di Pinggir Desa Paseyan itu memang terkenal angker sejak dulu. Apalagi setelah adanya kejadian pembantaian seorang gadis yang telah hamil tujuh bulan di sana. Siang hari saja sangat mencekam terasa. Hawa yang demikian kuat hampir dirasakan setiap orang yang melintas di sana.

Bahkan ada seorang yang tidak mengerti bahwa di sana telah terjadi pembantaian. Lelaki itu hendak pergi ke rumah saudaranya di wilayah Paseyan. Jalan terdekat melintasi kuburan yang terkenal angker itu. Saat melintas lamat-lamat dia seperti sebuah senandung perempuan lan dilambatkan laju motor yang dikendarainya. Sesaat kemudian senandung itu seperti terputus-putus dan berubah serupa sesenggukan seorang perempuan. Dia tidak berfikir macam-macam hanya mengira ada perempuan gila yang sedang berada di sana.

Lalu lelaki itu melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya. Setelah ia ceritakan kejadian yang baru saja menimpanya ia mendapatkan kisah dari saudaranya bahwa baru saja terjadi pembantai seorang gadis di sana. Sekembalinya dari Paseyan lelaki itu tidak berani melalui tempat yang sama. Mengambil jalan memutar agar tidak melintasi kuburan.

Yu Tahu, seorang penjual tahu keliling juga mendengar kisah tangisan yang mulai santer terdengar itu. Namun karena dia harus bekerja menyambung hidup, dia tak peduli. Apalagi telah bertahun tahun dia selalu melintasi tempat itu dan tidak pernah terjadi apa-apa di sana.

Telah beberapa kali setelah tersebar cerita itu Yu Tahu melintas di kuburan itu. Karena tidak ada kejadian sebagaimana yang diceritakan orang-orang membuatnya semakin berani. Seperti malam itu saat dia hendak pulang selepas berjualan. Santai saja karena hatinya girang beberapa pelanggannya yang kemaring menghutang telah membayar lunas tahu yang ia jajakan.

Mendekati kuburan Paseyan ada sesosok perempuan yang duduk sendirian. Didorong rasa iba Yu Tahu menghampiri perempuan itu. "Kesasar atau mencari apa mbak?" sapa Yu Tahu pada perempuan itu. Perempuan itu tak menjawab malah menangis sesenggukan semakin membuat Yu Tahu menaruh iba. Apalagi kemarin pernah terjadi pembantaian di sana membuat Yu Tahu ingin segera mengajaknya pergi dari tempat itu.

Setelah tangisnya sedikit reda perempuan itu berbicara terbata. "Aku bingung mencari rambutku yang tertinggal di sini," ucap perempuan itu sembari memandang Yu Tahu. Wajah pucat seperti tak ada darah yang mengalirinya. Bibir pucat dan matanya kosong dan seketika menebarkan bau aneh. Wangi minyak srimpi berbaur dengan bau busuk menyengat.

Gelap jalan setapak yang melintasi kuburan itu semakin pekat. Berbagai macam rasa campur aduk dalam pikiran Yu Tahu. perempuan itu semakin yakin siapa gadis yang baru saja menangis di hadapannya. Namun dia tak berdaya melawan rasa berat membebani tubuhnya. Semakin gelap saat angin begitu kencang menerpa pepohonan di hadapannya. Gadis itu telah menemuninya dan mengatakan kehilangan beberapa bagian tubuhnya di sana.

image: www.35photo.ru

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman