Selasa, 31 Januari 2012

Adat Nyawani

Penulis Zamroni Allief Billah | Selasa, 31 Januari 2012 | 22.55.00 | Location:Bitingan, Sale, Indonesia

Bagi sebagian masyarakat, orang yang sudah meninggal ketika digotong menuju kuburan dia akan berpamitan di sepanjang perjalanan yang dilintasi. Tak terkecual kepada anak kecil orang tua maupun binatang peliharaan.

Bagi orang dewasa dan binatang, sudah bukan soal lagi saat arwah orang meninggal berpamitan. Hal ini menurut kepercayaan masyarakat karena orang tua telah banyak dosa sehingga tidak bisa menyadari kehadiran arwah tersebut.

Mbah Joyo, tokoh sepuh di Sale mengungkapkan bahwa memang begitulah sejak dahulu kala dia mendapatkan pemahaman seperti itu secara turun temurun. "Namun banyak orang sekarang yang sudah tidak nggugu lagi pada dhawuh orang-orang terdahulu," katanya menyayangkan.

Debog bosok leak-leok, aja ganggu jabang bayine si Suta. Biasanya rapal itulah kata Mbah Joyo yang digunakan untuk melakukan ritual nyawani kepada anak kecil. Adapun beberapa piranti yang diperlukan adalah dringu bawang, bawang putih dan 'enjet' (kapur).

Ketiga bahan tersebut ditumbuk lalu setelah hancur diborehkan pada kedua telinga bocah di wilayah tersebut. Tentunya saat memborehkan dengan membaca mantra sebagaimana di atas. Hal itu kata Mbah Joyo dimaksudkan agar boca-bocah tersebut tidak mendapatkan gangguan roh dari sang mayit melalui telinga.

Dan bau-bauan yang ditimbulkan oleh ketiga bahan tersebut diyakini mampu mengusir roh lain yang hendak mengganggu. Karena menurutnya banyak arwah lain yang memanfaatkan momen keberangkatan mayit untuk menggoda manusia.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman