Batu setinggi dua meter dengan diameter tak kurang satu meter setengah. Berdiri gagah di pinggir jalan sebelah timur pom bensin Sluke tepatnya di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke. Batu seukuran itu ternyata tak mampu dipindahkan dengan alat berat. Apalagi setelah berusaha dipecahkan benturan demi benturan alat berat sama sekali tak membuat bentuk batu itu bergerak sedikitpun.
Mbah Naki, salah seorang warga sekitar sedang asyik memancing. Namun lamat-lamat dia mendengar seperti ada sebuah keramaian sedang digelar dari arah selatan, arah Watu Gong berada. Karena tak jauh dari perkampungan dia mengira ada seorang yang sedang punya hajat.
Saat pulang, hampir tiba waktu subuh lelaki paruh baya itu tidak mendapati apapun di sana. Tak ada keramaian yang sedang digelar. Tidak ada seorangpun warga yang sedang memiliki hajat. Namun Mbah Naki sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Dia baru ingat bahwa Watu Gong kata sebagian orang memang markasnya makhluk ghaib.
Perihal keghaiban ini dibenarkan Asar, pemilik warung yang berada persis di sebelah Watu Gong. Dia sendiri mengaku tak pernah mengerti kenapa batu itu disebut Watu Gong. Namun perihal fenomena mistisnya bisa dirasakan oleh siapa saja di warungnya.
"Kalau tak percaya datang saja ke warung saya. Saat malam hari dan lampu dapur tidak dinyalakan akan terlihat bayangan lalu lalang di sana. Begitu lampu mati bulu kuduk akan langsung merinding tanpa dikomando," kata dia.
Saat pelebaran jalan tahun lalu, Asar menceritakan bahwa Watu Gong baru bisa dipindahkan setelah melakukan serangkaian ritual. Cara pemindahannya pun tidak asal-asalan akan tetapi mengikuti petunjuk yang datang. Tanah dibawah batu dikeruk hingga batu itu bisa didorong perlahan ke lahan kosong. Hanya dengan cara itu batu itu berpindah hingga kini di sebelah warung Asar.
image:deviantart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar