Memegang amanah sebagai khalifah, manusia memiliki beban kemanusiaan. Sebuah tanggung jawab besar yang menuntut keuletan untuk menjalankannya. Namun ibarat bara amanah itu wajib tetap dijaga agar tetap menyala.
Pesan tersebut tergambar dalam permainan kelereng. Seperti yang dilakukan ibu-ibu wali murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Siwi Harapan Sale. Sendok makan digenggam erat di tangan. Di atasnya dua buah kelereng yang siap jatuh kapan saja.
Dibutuhkan keseimbangan untuk menjaga dua kelereng tersebut. Licinnya sendok berbahan stainless juga bentuk kelereng semakin mempersulit keadaan. Padahal permainan menentukan siapa pemenang dan siapa pecundang.
Berlomba siapa tercepat dalam satu putaran yang ditentukan. Sendok tidak digigit tapi dalam genggaman. Namun keduanya memiliki kesulitan yang sama. Sesulit itulah pesan yang hendak disampaikan permainan ini.
Mesti erat memegang amanah yang digambarkan kelereng. Dua kelereng tersebut menggambarkan 'hablun minallah dan hablun minan nas'. Keduanya harus teguh dipegang dan tetap bertahan di atas sendok.
Jika satu jatuh maka harus diambil untuk dikembalikan lagi dan permainan siap dilanjutkan. Bila jatuh dan tidak diambil dan dia tetap berjalan melanjutkan permainan maka dia dianggap gagal.
Hasrat untuk jadi yang terbaik dan keluar sebagai pemenang itu sah-sah saja. Akan tetapi bila tidak memperhatikan unsur-unsur permainan biarpun terdepan dia tetaplah pecundang bukan pemenang.
Maka kehati-hatian, ketelitian serta keuletan yang ditopang mental juaralah yang akan keluar sebagai pemenang sejati. Tidak hanya mengedepankan nafsu untuk jadi yang terdepan. Akan tetapi kesabaran dan daya juang yang tinggi harus tetap dijaga adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar