Minggu, 29 April 2012

Kedhok, Sembunyikan Kebenaran

Penulis Zamroni Allief Billah | Minggu, 29 April 2012 | 02.31.00 | Location:Bitingan, Sale, Indonesia



Tidak mudah mengklaim seseorang tentang baik dan buruknya ini adalah maksud dari permainan ini. Mengajak anak-anak untuk tidak begitu saja menganggap luar biasa terhadap sesuatu yang hebat. Begitu juga melihat sesuatu yang menjijikkan sekalipun tidak begitu saja mencela dan menganggap hina.

Seperti kata pepatah 'Karena ada rahasia di balik rahasia'. Tuhan beserta keagungannya terselubung dalam tabir rahasiaNya. Hanya hamba terpilih saja yang kepadanya Tuhan memberi anugrah sehingga tabir itu mampu tersibak. Lalu dengan mata dan hatinya dia mampu 'syahadah' menyaksikan keagungan Tuhan.

Dengan mencerna maksud dari permainan tersebut kelak dewasa bocah-bocah itu akan tumbuh menjadi manusia yang tidak begitu saja mudah terpedaya. Karena dia telah fahami bahwa dunia memang penuh dengan tipu daya. Kenyataan kebenaran tidak akan tertutup dari mata dan hatinya sebab melihat gemerlap tipu daya dunia.

Ajaran luhur yang tidak serta merta dengan gamblang disampaikan oleh para sepuh, orang tua dahulu. Mereka hanya tahu bahwa mereka diajarkan untuk membuat topeng yang berasal dari 'blabukan' bambu. Penutup berwarna cerah mengkilat kecoklatan menutup batang bambu itu yang biasanya mereka ambil jadikan topeng.

Topeng itulah yang akhirnya mereka sebut kedhok. Berbagai macam bentuk bisa mereka buat sesuai imaji. Mulai tokoh pahlawan dari pewayangan hingga tokoh jahat dari dongeng yang ia dengar dari para orang tua. Blabukan tersebut diberi lobang pada mata dan mulut. Lalu diberi kapur untuk mempertegas warna serta arang dari dapur sebagai penyeimbang warnanya.

Tokoh tidak dengan jelas tergambar dari pewarna sederhana tersebut. Hanya saja mereka telah sepakat dengan ketokohan masing-masing. Bagi yang telah mentahbiskan kedok-nya sebagai Arjuna, maka seburuk apapun topeng itu tidak menjadi persoalan bagi anak lainnya.

Begitu juga bagi bocah yang telah mentokohkan topengnya sebagai Rahwana. Anak yang lain tak permasalahkan biarpun sumbing sekalipun. Semua berjalan sesuai imaji yang berjalan dan kesepakatan penokohan dari pemilik topeng.

Inilah barangkali yang membuat mereka lantas mengambil hikmah bahwa wujud itu tidak sedemikian penting. Akan tetapi kesepakatan sebagai apa dan siapa itu yang akan berjalan memainkan peran.

image: musk-deviantart

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman