Minggu, 29 April 2012

Arwah Penasaran Korban Kecelakaan di Pamotan

Penulis Zamroni Allief Billah | Minggu, 29 April 2012 | 02.14.00 | Location:Bangunrejo, Pamotan, Indonesia


Temaram suasana Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan. Tidak seperti hari biasanya, setelah terjadi kecelakaan beberapa hari lalu di jembatan tersebut, malam itu tidak nampak pemuda cangkruk di sana. Malam-malam sebelumnya jembatan itu menjadi tempat berkumpulnya pemuda desa setempat.

Naas sebuah bus pengangkut karyawan sebuah perusahaan eksploitasi batu di wilayah kecamatan Sale setirnya lepas. Bus menabrak tembok pembatas jembatan lalu terguling. Satu korban perempuan mati mengenaskan tertindih badan bus. Beberapa anggota tubuhnya tercecer dan dijumputi aparat kepolisian.

Setelah kejadian itu malam di desa tersebut menjadi malam yang panjang. Sore hari para pemuda memilih untuk berdiam di rumah atau ke desa lain untuk berkumpul dengan para pemuda lainnya. Angin kemarau bertiup kering menggoyang pepohonan di pingir jalan desa. Sunyi sekali malam itu bahkan kendaraan hampir tak ada yang melintas. Tersiar kabar bahwa hampir tiap malam ada tangisan perempuan di jembatan tersebut.

Martoyo, warga kecamatan Sale sedang pulang dari mengantar saudaranya ke Lasem. Sepulangnya dia begitu menikamati jalanan yang begitu lengang. Dia tidak berfikir macam-macam apalagi tidak mendengar bahwa di jembatan itu beberapa hari lalu telah menelan korban. Maka saat melintaspun tidak merasakan hal-hal yang ditakutkan banyak orang.

Saat melintas bahkan dia melihat seorang terduduk di sana. Dari gelagatnya memaksa Martoyo menghentikan langkah. Dia melihat seorang perempuan mondar-mandir seperti mencari sesuatu. Karena tidak sedang terburu, Martoyo menghentikan kendaraannya menghampiri perempuan tersebut. Berniat baik hendak membantu perempuan tersebut yang sedang mencari sesuatu.

Saat didekati perempuan itu seperti sedang bersedih. Tangis yang berusaha dia tahan dan sesenggukan terlihat dari bahunya yang bergoyang. Menunduk sebagian wajahnya tertutup rambut yang panjang tergerai. Entah mencari apa Martoyo semakin penasaran. Apalagi seorang perempuan malam-malam sendirian membuat Martoyo berempati.

"Mencari apa Mbak? saya bantu cari ya," tanya Martoyo sembari mencari-cari barangkali ada benda berharga atau benda asing yang mampu ditangkap oleh inderanya. Perempuan itu seperti terkejut lalu menoleh ke arah Martoyo yang telah berdiri di depannya.

Rambut panjangnya terurai persis di hadapan Martoyo. Gimbal bercampur darah yang telah kering, bau anyir darah tiba-tiba menyeruak. Bola matanya yang satu bolong, wajah perempuan itu pucat. Sepucat wajah Martoyo yang berubah seketika. "Mencari mataku yang hilang kemarin mas," ucap perempuan itu.

Seketika badan Martoyo kaku dan tidak mampu digerakkan. Ketakutan yang luar biasa menderanya. Perlahan tiba-tiba dunia Martoyo gelap dan tidak ingat lagi apa yang terjadi. Martoyo lunglai, pingsan di atas jembatan. Dunianya yang gelap berubah seputih kapas. Tidak ada pepohonan tidak ada rumah-rumah dan tidak ada sesiapa kecuali dirinya.
 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman