Sabtu, 10 Maret 2012

Topen, Kecerdasan Membaca Tanda Alam

Penulis Zamroni Allief Billah | Sabtu, 10 Maret 2012 | 06.37.00 | Location:Sale, Indonesia



Tuhan tidak menciptakan segala sesuatu dengan serta merta. Kecuali ketika Tuhan sedang berkehendak demikian.

Namun pada setiap kejadian yang berlaku di muka bumi biasanya Tuhan selalu meberi tanda-tanda atasnya. Tergantung ketajaman manusia itu sendiri dalam membaca tanda-tanda alam. Karena sesungguhnya alam adalah makhluk Tuhan yang paling peka.

Pranoto, lelaki sepuh yang gemar ritual ini berkisah. Bahwa mengapa hingga primbon itu ada. Semuanya dibuat tidak serta merta karangan belaka. Mengumpulkan dan mencatat setiap kejadian dari tanda-tanda alam.

"Gerhana, keduten dan lain sebagainya itu sesungguhny adalah pertanda. Tergantung kapan hal itu terjadi maka akan mengisyaratkan makna sesungguhnya," jelas dia.

Demikian juga, kata Pranoto, tentang keajaiban serat Jangka Jaya Baya. Sampai sekarang masih menjadi fenomena luar biasa. Karena kebenaran dan bukti-bukti yang pada akhirnya berbicara dan kitab tua tersebut.

"Kecerdasan membaca tanda-tanda alam bisa dilatih dari merasakan hal-hal kecil. Ketika siang terik dan rasa panasnya sumuk, ini biasanya akan turun hujan," lanjutnya

Begitu pula dengan pertanda dari burung-burung yang diyakini sebagai burung pembawa pesan. Namun hal demikian sesungguhnya sudah dilakukan oleh cah angon. Anak-anak yang terbiasa menggembalakan sapi di hutan mereka secara alamiah akan dilatih memiliki kepekaan terhadap suatu kejadian.

Karena bila tidak, semisal hujan tiba-tiba turun mereka akan kedinginan hingga waktu 'nggerek', membawa sapi pulang ke kandang tiba. Hutan jati yang terhampar akan menyiratkan rasa sejuk sehingga menutupi rasa panas sebagaimana di rumah. hal ini menyamarkan ketika hujan akan turun.

Akan tetapi hamparan jati itu pula yang memberi mereka pertanda. Gemuruh hujan dari kejauhan akan terdengar begitu jelas sebagai pertanda. Daun jati yang terkena tetesan hujan akan memberi isyarat mereka untuk segera membuat topen.

Topen adalah sejenis caping lebar yang dibuat dari anyaman daun jati. Seberapa lebar dia ingin buat bisa disesuaikan dengan keinginan mereka. Pertama dibuat seperti cinthung, berbentuk kerucut lalu lembar demi lembar dikaitkan bertaut terus menerus. Sehingga pada akhirnya membentuk caping lebar yang mampu melindungi mereka dari hujan. (ilustrasi:http://emunilkin.35photo.ru/photo_338594/)

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman