Misteri Rembang-Nyi Ageng Pudhak

Misteri Rembang-Nyi Ageng Pudhak

Pada malam-malam tertentu walaupun sangat gelap dan menyeramkan tempat ini tak jarang ada yang duduk bersila seperti melakukan ritual. Kepul dupa dan sesekali seperti gumaman terdengar dari jalanan kampung yang sepi jarang dilintasi. Namun beberapa tahun lalu ketika judi togel sedang marak, tempat ini menjadi begitu ramai dan penuh dengan ceceran kertas yang menurut orang sekitar itu adalah kertas yang telah berisikan nomor pemberian makhluk Ghaib.

Salah seorang pelaku ritual, kepada Suara Rembang menceritakan kisah petualangannya di dunia mistis. Cukrik, demikian dia lebih suka dipanggil. Lelaki yang akrab dengan asap dupa ini kini tinggal di wilayah Kabupaten Blora. Pengembaraan dari berbagai tempat yang dianggap angker adalah petualangan yang selalu menantang baginya “Ini adalah dunia saya,” katanya.

Cukrik menceritakan bahwa dirinya pernah semalaman di Sumur Pudak, Sale. Kawasan mistis itu berada dekat persawahan di dusun Sidorejo desa Sale Kabupaten Rembang. Saat lelaki itu sedang melakukan ritual datanglah seorang perempuan yang mengenakan jarit warna kuning motif hitam lurik dan kebaya yang dipakainya sangat pas dengan wajahnya yang begitu kental kejawen. Perempuan itu mengenalkan diri sebagai Nyi Ageng Pudhak penghuni sekaligus penjaga kawasan tersebut.

Nyi Pudhak menyayangkan bahwa tempat itu sering dijadikan sebagai tempat mengadu nasib mencari peruntungan untuk meminta nomor togel. Memang biasanya para pengundi nasib itu datang ke kawasan Pudhak dengan membawa kertas kosong yang telah dijampi jampi dan dibalur minyak wangi dari seorang dukun atau paranormal. Setelah kertas itu diletakkan di sana beberapa saat kemudian akan bertuliskan angka-angka yang akan ditomboki (pasang angka) oleh para penjudi tersebut.

Menurut berbgai cerita dari yang pernah melakukan ritual di sana memang banyak yang berhasil dan tembus. Angka yang diberikan selalu jitu, kata sebagian mereka. Walau tak sedikit yang tidak mendapatkan apa – apa karena kertas  yang diletakkan di sana tidak berjawab. Tak ada sederet angka yang bisa dijadikan angka keberuntungan untuk ditomboki.

Cukrik, pelaku spiritual ini menceritakan bahwa di kawasan Pudhak ini hingga saat ini masih banyak dihuni oleh berbagai makhluk ghaib yang telah berumur ratusan bahkan ribuan tahun dan yang tertua dan memimpin kawasan ini adalah Nyai Ageng Pudhak. Namun yang biasanya menggoda dan terkadang memberikan angka kepada yang telah hadir di sana dengan berbagai ritual itu adalah anak buah Nyi Pudhak.

Menurut nyi Pudhak yang disampaikan kepada Cukrik bahwa mereka sengaja menggoda yang datang dengan memberikan angka jitu walau tak jarang mereka sengaja dijerumuskan dengan diberi angka keliru. Nyi Pudhak tidak bisa melarang anak buahnya untuk berhenti membantu ataupun menggoda manusia sebab manusia sendiri yang telah mendatanginya. Hanya saja sangat disayangkan jika kawasan tersebut hanya dijadikan tempat mengundi nasib padahal masih banyak hal positif yang bisa dilakukan di tempat yang masih alami itu.

Suasana angin persawahan beserta gemericik alir air yang membasahi pematang adalah harmoni alam yang menjadikan hati semakin tentram dan tenang ketika melakukan pendekatan terhadap Tuhan. Maka di sana adalah sebenarnya tempat yang nyaman untuk melakukan meditasi, demikian seperti dikisahkan Cukrik. (Zam)