Kamis, 08 Desember 2011

Misteri Kali Tempuk

Penulis Zamroni Allief Billah | Kamis, 08 Desember 2011 | 11.47.00 |
Kali Tempuk

Bulan Ramdlan banyak yang meyakini bahwa setan-setan dirantai diikat oleh Tuhan. Berbeda dengan pengalaman Jambul, seorang pemuda asal Timbrangan kecamatan Gunem. Pemuda penakut ini terpaksa pergi ke Jatirogo (Tuban) setelah selesai berbuka puasa menjemput Surti, adiknya yang datang dari Surabaya.

Surti, pulang dari Surabaya bersama dengan seorang karibnya asli Jatirogo makanya mereka berinisiatif minta dijemput setelah maghrib saja. Setelah mengahbiskan menu buka puasa yang telah disajikan orang tuanya beserta es blewah menu kesukaan Jambul, segera pemuda ini menggeber motornya menuju tempat sahabat adiknya di Jatirogo.

Ada titik-titik rawan hantu yang telah dia hapal satu persatu mulai dari Jatirogo sampai rumahnya. Salah satu yang paling ditakuti adalah kawasan kali Tempuk di wilayah Gembyang desa Sale, Kabupaten Rembang.

Pernah dia mendengar kisah, seorang pemancing di terik siang sedang mencari ikan tiba-tiba menghilang dan tak pernah ditemukan lagi. Belum lagi peristiwa bocah tenggelam dan akhirnya mati di sana.

Cerita-cerita itu membuat pemuda iniciut nyali. Walau di belakangnya ada adiknya namun tidak mampu membuat hatinya tenang. Alih-alih menenangkan hatinya yang galau dia berbisik pada adiknya, “gak sah takut dik, bulan puasa semua setan dirangkeng,” adik Jambul melongo saja tidak begitu mengerti maksud perkataan kakanya.

Sampai di sebelah timur jembatan hatinya mulai diliput takut luar biasa. Jalanan sepi karena waktunya orang-orang berjamaah tarawih di masjid. Melawan rasa takut di hatinya Jambul segera memacu motornya. Kecepatan penuh dan kewaspadaan penuh.

 Tragis nasib Jambul, tepat di tengah jembatan kali Tempuk motornya mati. Dia segera turun dan memeriksa sekenanya. Busi motor dilepas lalu dibersihkan dengan kain lap yang ada. Setelah busi dikembalikan seperti semula Jambul segera ancang-ancang untuk menstater motornya.

“Bluuum...!” seperti suara batu besar terjatuh di kali. Dadanya semakin kembang kempis menahan rasa takut yang menderanya. Jambul segera menarik nafas panjang menenangkan diri. Dia pandang langit yang cerah dan bulan sabit sedang mengintip di balik rerimbun pohon besar di pinggir kali tersebut.

Namun tiba-tiba dari balik rerimbun daun pohon pinggir kali itu  seperti ada dua pasang mata berukuran besar sekali sedang menatapnya. Mata merah menyala seperti sedang tak suka dengan kehadiran Jambul dan adiknya. Jambul sama sekali tak berani menatap pohon itu.

Segera jambul menstater motornya namun setelah dicoba hampir sepuluh menit tetap mati. Mau minta tolong jauh darin perkampungan, hendak dibawa ke bengkel semua sudah pada tutup. Sejurus kemudian seperti ada percikan hujan menetes di kepalanya. Padahal suasana terang benderang dan tidak ada mendung, kenapa tiba-tiba hujan, batin Jambul.

Segera dia dongakkan kepala ke atas ternyata sesosok hitam bertubuh besar dipenuhi bulu yang panjang sedang kencing persis di atas kepalanya. Segera dia tarik adiknya dan mendorong motor tersebut kembali ke arah timur.

Beruntung, ada toko bensin yang buka dan kebetulan pemilik warung tersebut sedikit faham soal mesin. Pertama-tama pemilik warung tersebut mengecek tangki bensin dari motor yang dikendarai Jambul. Pemilik warung tersebut lalu tertawa melihat kekonyolan Jambul. Sedang Jambul sendiri tak peduli dengan kelakuwan orang tersebut. Jambul tergeletak di emperan rumah kelelahan dan ketakutan. Setelah di cek, ternyata bensin motor tersebut habis. (Zam)

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman