Kamis, 08 Desember 2011

Misteri Rembang-Misteri Hantu Asem Gedhe

Penulis Zamroni Allief Billah | Kamis, 08 Desember 2011 | 11.42.00 | Location:Sale, Indonesia
Misteri Rembang-Misteri Asem Gedhe, Karang Asem

Juned sangat bergembira hatinya karena bakso yang dijajakannya habis terjual. Tidak seperti biasanya yang baru habis hingga jam sembilan bahkan tak jarang jam sepuluh malam. Hari ini benar – benar membawa hoki lelaki setengah baya ini.

Sembari berdendang dalam hatinya, motor tua yang selalu menemani saat berjualan ini diikemudikannya perlahan sembari menikmati suasana. Samar-samar terdengar adzan Isya ketika dia memasuki dukuh Karang Asem. Di bawah pohon tampak seorang perempuan sedang berdiri seperti menunggu seseorang. Karena sedang bersuka hati, Juned menyapa perempuan sendirian tersebut.

Tidak menjawab, perempuan itu hanya menundukkan kepala sembari lirih berkata, “Aku malu bang,” katanya. Jawaban itu membuat Juned penasaran dan tiba-tiba ada rasa iba di hatinya. Barangkali ada yang bisa dia lakukan untuk menolong perempuan itu, pikirnya.

“Aku perempuan rusak bang,” ucap perempuan itu lagi dengan tetap menundukkan kepala. “Tidak usah bilang begitu mbak, kita sebagai manusia pasti mempunyai kesalahan. Saya juga bukan malaikat atau nabi yang memiliki kebaikan luar biasa. Aku juga lelaki bejat, namun berusaha melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Barangkali saya bisa membantu katakan saja mbak,” ucap Juned panjang lebar. Berharap perempuan tersebut anda sedang beradea pada jalan yang tidak dibenarkan agar segera kembali ke jalan Tuhan.

“Apa kira-kira jenengan bersedia membantu saya mas,” ucap perempuan itu lagi dengan tetap menunduk. Rambutnya yang panjang terurai dielus angin. Sesekali menyentuh wajah Juned yang berada persis di depannya. “Kalau memang bisa, pasti akan saya bantu mbak,” ucap Juned mantap.

Kalau begitu, ucap perempuan itu sembari mengangkat wajahnya, kembalikan wajah saya bang...! tercekat tenggorokan Juned tak bisa berkata apa-apa dan sama sekali tidak bisa bergerak. Wajahnya berhadapan persis dengan  muka perempuan di depannya hanya jarak beberapa centi saja. Muka rusak dan hancur, kedua bola matanya keluar terburai bersama ceceran daging dan darah basah. Seperti wajah yang baru saja terlindas truk.

Pusing kepala Juned tak lagi tertahankan. Bau anyir menyengat membuat matanya berkunang – kunang dan sesaat kemudian limbung tersungkur di tanah. Beruntung suasana masih belum begitu malam. Walaupun jarang, masih ada lalu lalang orang yang melintas di jalanan yang teramat sepi tersebut.

Sepasang suami isteri dari Jatirogo melintas di Karang asem dan menemukan Juned sedang tidak sadarkan diri. Lalu dibawanya tubuh Juned yang lunglai itu ke perkampungan terdekat. Setelahnya Juned segera mendapatkan pertolongan. Dan setelah kejadian tersebut, Juned tidak lagi berani melintas di Karang Asem sebuah dukuh kecil dari desa Karang Tengah Kecamatan Jatirogo kabupaten Tuban


Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman