Misteri Rembang-Keris Singkir

Keampuhan Keris Singkir

Api yang meluluhlantakkan toko “Tiga Saudara” tidak hanya menyisakan arang dan kepedihan. Banyak kisah yang tiba-tiba menjadi perbincangan di warung kopi. Sebuah rumah selamat dari bangunan toko yang habis dilahap api.

Tidak hanya di Sedan, cerita berbau mistis itu segera menyebar ke berbagai wilayah yang dekat dengan kecamatan tersebut. Mbah Parman salah satunya. Lelaki yang gemar melanglang buana dari warung kopi satu ke warung kopi yang lain ini mengisahkan bahwa dirinya mendengar tentang satu rumah yang berhasil selamat dari kebakaran.

“Padahal rumah tersebut terhubung langsung dengan bangunan toko yang terbakar itu,” katanya. Tapi pada kenyataanny hanya atap dari rumah itu yang terbakar. Itupun tidak semua terbakar karena masih ada sisa kayu blandar yang masih ada.

Mbah Parman menceritakan bahwa menurut sebagian orang rumah tersebut selamat karena ada keris ampuh yang tersimpan di dalamnya. “Makanya rumah itu selamat karena keampuhan keris tersebut,” tuturnya.

Keris yang ada dalam rumah yang selamat tersebut adalah jenis keris Singkir, katanya. Mampu menghindarkan pemiliknya dari marabahaya termasuk kebakaran. Sehingga ketika bangunan lain ludes terbakar, rumah tersebut masih utuh.

Ki Kesuma, tokoh spiritual dari lereng Gunung Kidang Sewu membenarkan tentang adanya keris yang diyakini memiliki tuah. “Keris itu bermacam-macam adanya. Termasuk pamor yang dimiliki sebuah keris memang banyak sekali dan oleh Empu yang membuatnya diniatkan dengan fungsi yang berbeda-beda,” katanya.

Ada sebuah keris yang memiliki pamor Wengkon, Ada pula yang menyebut pamor ini dengan nama lain pamor Tepen, ada yang menyebut Lis-lisan. Bentuknya merupakan alur pamor yang merata sepanjang pinggiran bilah keris. “Tuahnya macam-macam, ada yang bersifat perlindungan bagi pemiliknya agar terhindar dari bahaya,” paparnya.

Namun kita tidak tahu apakah yang diceritakan tentang rumah tersebut memang demikian adanya. Bisa saja karena memang berhasil diselamatkan oleh pemadam kebakaran yang telah datang dilokasi tersebut, kata Ki Kesuma.

Sebuah keajaiban bisa saja terjadi atas kebesaran Tuhan, namun jangan lantas mengambil kesimpulan dari sesuatu yang tidak jelas kebenarannya daripada menimbulkan syirik. Lebih baik disyukuri saja semoga semuanya menjadikan semakin melihat keagungan Tuhan. (Zam)