Minggu, 01 Juli 2012

Mainkan Jaka Kendil, Mencret

Penulis Zamroni Allief Billah | Minggu, 01 Juli 2012 | 06.39.00 | Location:Ngulahan, Sedan, Indonesia

Misteri:
Sebuah pengalaman yang tak pernah dibayangkan oleh Pranoto (73), seorang sutradara kethoprak yang cukup tenar di zamannya. Saat memainkan lakon 'Jaka Kendil' di Desa Ngulahan Kecamatan Sedan seluruh rombongan kethoprak mencret tiada henti.

Tragedi itu terjadi puluhan tahun silam. Ketika rombongan kethoprak yang disutradarai Pranoto memainkan lakon Jaka Kendil. Tanpa pertanyaan segera adegan demi adegan dimainkan dengan piawai.

keanehan baru terjadi ketika pada pertengahan pertunjukan. Seorang pemain yang memerankan Jaka Kendil tiba-tiba pingsan di tengah panggung. Tirai ditutup dan ertunjukan dihentikan sementara untuk memberi pertolongan pada 'Jaka Kendil' yang sedang pingsan.

"Saya khawatir kalau busana yang dikenakannya terlalu ketat. Sehingga membuat salah satu pemain itu susah bernafas. Lalu seluruh pakaian dirucat (dilepas) agar 'Jaka Kendil' segera sadar. Beberapa saat kemudian dia sadar namun tidak bisa melanjutkan permainan," kenangnya.

Pertunjukan tetap dilanjutkan. Pranoto sebagai seorang sutradara mengubah skenario permainan. Pemain yang lain melanjutkan babak dengan adegan yang telah diberikan Pranoto.

Lagi-lagi Pranoto dibuat tercengang dengan kejadian berikutnya. Satu persatu pemain yang hendak mentas di atas panggung perutnya sakit. Sehingga permainan dihentikan lagi untuk beberapa saat lamanya. Berharap mereka segera sembuh dari sakit perut mendadak.

"Anehnya seluruh pemain merasakan hal yang sama. Setiap kali skenario saya ubah maka siapapun pemain yang hendak naik ke atas panggung akan mengalami sakit perut. Karena sakitnya tak tertahankan kami buang air di sekitar krombongan (tempat ganti pakaian pemain)," ujarnya.

Hingga Pranoto sendiri ketika hendak mengambil alih permainan mengalami hal serupa. Perutnya sakit tak tertahankan sehingga seperti yang lain dia mesti berkali-kali buang air di lurung sekitar panggung.

Terakhir baru tahu ketika Pranoto didekati Mbah Tro, salah seorang sesepuh setempat. Lelaki sepuh itu menceritakan bahwa di wilayah perbukitan Ngaglik tidak diperkenankan memainkan lakon Jaka Kendil. Permainan dihentikan setelah Pranoto melakukan ritual untuk memohon maaf atas kekhilafannya. "Karena saya sendiri tidak tahu bahwa lakon tersebut dilarang di tempat itu," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman