Sabtu, 07 Juli 2012

Hidup Lagi Setelah 525 Tahun Terkubur

Penulis Zamroni Allief Billah | Sabtu, 07 Juli 2012 | 14.20.00 |

Pertengahan tahun 2007 silam warga Desa Dresi Kulon Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang dikejutkan adanya sosok yang masih utuh saat penggalian kuburan untuk warga setempat. Sosok tersebut menurut KH Nur Hamim Adlan, salah seorang pelaku spiritual asal Ponorogo adalah Sayyid Qutub Maulana Zanjari yang merupakan keturunan Abu bakar Asshidiq, sahabat Rasulullah.

Saat Wakijan, salah seorang penduduk setempat meninggal segera dicarilah tanah kosong di Kuburan Umum Desa untuk tempat menyemayamkan jasad Wakijan. Setelah ditemukan tempat yang tepat maka segera warga bahu membahu menggalinya.

Atak Supriyadi bersama warga tidak memiliki firasat apapun ketika hendak melakukan penggalian fenomenal tersebut. Seperti biasa setelah penggalian ada beberapa kerangka manusia pada lapisan-lapisan tanah tersebut.

"Mendapati tengkorak saat menggali kuburan adalah hal biasa. Apalagi kuburan yang sudah berumur lama sudah tidak diperhatikan oleh ahli waris. Sehingga seolah seperti tanah kosong kuburan," ujarnya.

Dia dan beberapa warga melanjutkan penggalian hingga lapisan tanah berikutnya. Hingga akhirnya mereka tercengang saat mendapati lawon (kain kafan) yang masih putih bebrsih di lapisan tanah berikutnya.

"Ternyata sebuah jasad yang masih utuh. Terbungkus lawon yang juga masih putih bersih tidak selayaknya kain yang telah lama terkubur bumi. Kami beranikan untuk membuka lawon bagian wajah dari jasad tersebut," lanjutnya.

Jasad yang panjangnya hampir dua meter tersebut wajahnya putih bersih. Senyuman yang bersahaja tersimpul dari perbawa yang masih kental dirasakan para penggali kuburan tersebut. Mereka meyakini bahwa jasad utuh tersebut adalah seorang kekasih Allah. Dihadirtunjukkan kembali oleh-Nya melalui tangan-tangan penggali kuburan.

Sebuah bukti nyata bahwa Tuhan menjaga hambanya yang dikasihi. Sebagaiama janji Tuhan "Arrohimuun yarhamuhumur rohman", Tuhan yang maha penyayang akan menyayangi mereka yang berbelas kasih (penyayang). Maka hamba-hambaNya yang dengan kasih sayangnya membimbing ummat diselamatkan juga oleh Tuhan badan jasmani maupun ruhnya hingga kelak akan bertemu pada hari pembalasan.

KH Nur Hamim Adlan yang juga seorang pelaku spiritual asal Ponorogo itu yakin bahwa kekasih Allah yang jasadnya masih utuh itu telang berpulang sejak 525 tahun yang lalu.

"Jasadnya diselamatkan dan terjaga hingga kini. Membuka mata warga dan kini menjadi jujugan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan. Seolah kini hidup lagi dan memberikan kesejukan kepada kita yang haus akan siraman keimanan," paparnya.

Hingga kini ulama asal Tarim, Yaman itu masih menjadi buah bibir. Dibicarakan dan sebagai rujukan para peziarah. Meninggalkan dunia sejak ratusan tahun namun kini seolah hidup lagi. Menyuguhkan oase di tengah gersangnya padang kehidupan.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman