Sabtu, 09 Juni 2012

Pantai Caruban, Pamali Jualan Nasi

Penulis Zamroni Allief Billah | Sabtu, 09 Juni 2012 | 13.16.00 | Location:Ngargomulyo, Lasem, Indonesia



Pantai Caruban memiliki daya tarik alami yang luar biasa. Ombaknya yang tenang membuat nyaman berlama-lama. Bagi para orang tua juga tidak perlu khawatir membiarkan anaknya berlama-lama bermain air. Dan yang istimewa dari Pantai Caruban adalah hamparan pasir putihnya.

Sekilas tak ada yang aneh dari pantai yang terletak di Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem ini. Akan tetapi bila anda mencari warung penjual nasi maka tidak akan pernah jumpa di sana. Karena warga sekitar yang berjualan jajanan tidak ada yang berani berjualan nasi.

Seperti Mbah Eris, salah seorang penikmat pantai Caruban. Awalnya dia tak mengerti akan keanehan pantai yang tak jauh dari kawasan pegunungan Lasem tersebut. Dia baru sadar ketika perutnya merasa lapar dan tidak menjumpai satupun warung nasi di sana. Selain jajanan, hanya ada penjual bakso, mi dan lontong yang termasuk makanan berat pengganti nasi.

"Entah mengapa mereka tidak ada yang berani berjualan nasi. Tapi katanya, erat kaitannya dengan salah seorang pengembara yang bernama Syeh Sayyid Abu Bakar. Saya sendiri tidak tahu persis kisahnya. Akan tetapi, katanya Sayyid Abu Bakar tidak berkenan dengan adanya penjual nasi di pantai Caruban ini. Selain nasi boleh berjualan hanya nasi saja yang sama sekali dilarang jualan di sini," kata Mbah Eris.

Pernah, katanya ada yang nekat berjualan nasi. Laris manis tidak wajar seperti orang lain yang berjualan selain nasi. Entah darimana datangnya satu persatu orang-orang masuk ke warung nasi tersebut. Saat mereka yang telah makan nasi keluar lalu datang lagi orang-orang yang lain. Keluar dan masuk pintu warung tersebut. Tak pernah sepi dari pembeli nasi. Mungkin juga karena tidak ada seorangpun penjual nasi sehingga mereka menyerbu warung nasi tersebut.

Mbah Wiji, salah seorang penjual jajanan di pantai Caruban mengisahkan. Tentang adanya penjual nasi yang dulu pernah ada di sana. Warga setempat yang mencoba peruntungan dengan berjualan sesuatu yang berbeda dan tidak ada di sana.

"Pedagang itu tak mengindahkan peringatan penjual lain. Tetap saja berjualan nasi alau telah dilarang banyak orang. Semakin bangga ketika dari pagi ketika tenda dibuka sudah diserbu pembeli yang entah datangnya dari mana," ungkap Mbah Wiji berkisah.

Namun sore hari, ketika hendak pulang ke rumah. Nasi yang sedemikian banyak dan sebegitu larisnya namun tidak ada uang yang terkumpul. Kecuali uangnya yang dibawa dari rumah, uang-uang yang tadi disodorkan oleh pembeli tak ada sama sekali. Entah kemana penjual itu juga tidak tahu. Kejadian itu semakin menambah keyakinan warga bahwa memang Sayyid Abu Bakar tidak berkenan ada penjual nasi di Pantai Caruban.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman