Sabtu, 14 April 2012

Suster Usil Di Pavilun Anyelir

Penulis Zamroni Allief Billah | Sabtu, 14 April 2012 | 10.29.00 |
ilustrasi: Devianart


Malam semakin larut, suasana rumah sakit umum Rembang itu semakin lengang. Hanya sesekali lalu lalang suster yang sedang memberikan pelayanan kepada pasien. Angin malam di Paviliun anyelir terasa semilir membuat Teguh yang sedang berjaga menunggui saudaranya seperti disirep.

Barangkali kelelahan setelah beraktivitas di siang hari. Lelaki itu akhirnya tertidur di tempat duduknya saat menunggui pasien di rumah sakit. Tidak berapa lama tertidur Teguh dikagetkan oleh sebuah suara sepatu yang mendekat.

Saat berusaha membuka mata, sudah berdiri di hadapannya sesosok suster cantik. Namun dalam hati dia bertanya kenapa seragam suster yang di depannya tersebut berbeda dengan seragam suster lainnya. Belum sempat bertanya, Suster tersebut mengulungkan selembar uang kertas seratus ribu rupiah.

Tanggap apa yang dikehendaki suster tersebut Teguh basa basi bertanya. "Tukar uang mbak?" tanpa menunggu jawaban dari suster cantik tersebut Teguh mengambil uang lima puluhan selembar dan uang receh lainnya dari dalam dompet.

Setelah perawat itu pergi, Teguh segera kembali tidur. Keesokan harinya saat hendak membeli air putih Teguh kaget karena uangnya hilang seratus ribu rupiah. Hanya selembar daun yang terselip di dompetnya antara uang yang lain. Teguh coba Mengingat kejadian semalam dan berbagai penafsiran muncuk dari dalam fikirannya.

Apalagi kabar tentang angkernya paviliun Anyelir pernah di dengarnya. Seperti salah seorang santri di salah satu pesantren di Rembang yang tiba-tiba kesurupan. Sajad, santrri tersebut awalnya menunggui salah satu rekannya yang sedang sakit di paviliun Anyelir.

Namun sepulang dari rumah sakit, tiba-tiba Sajad berkelakuan aneh. Seperti seekor serigala yang sedang kelaparan. Santri-santri yang lain tidak luput dari amukannya. Bahkan ada salah satu dari santri yang jarinya hingga berdarah digiigt sajad. Kukunya pecah saat sajad mengamuk.

Dari penuturan orang pintar, katanya Sajad kesurupan dari penunggu paviliun Anyelir. Namun akhirnya dengan terapi di laut, Suster yang merasuki Sajad berhasil diusir keluar.

Belum lagi kisah-kisah lain mengenai pavilun angker tersebut. Bulu kuduk Teguh berdiri saat mengingat kisah-kisah menyeramkan itu. Dia mencoba kembali melirik dompetnya berharap daun kering itu berubah menjadi uang seratus ribuan seperti yang diulungkan oleh suster cantik semalam.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman