Jumat, 09 Maret 2012

Satu Dua, Hantu Genit Jatisari

Penulis Zamroni Allief Billah | Jumat, 09 Maret 2012 | 09.23.00 | Location:Jatisari, Sluke, Indonesia


Debur ombak menjadi musik alami menemani Biyantolin dan beberapa kawannya sore itu yang sedang membersihkan kapal. Sepoi senja dan canda tawa remaja pesisiran itu menyatu dengan ayunan angin buritan.

Sedang asyik bercanda, ketiganya serempak berhenti. Mereka mencium aroma wangi menusuk. Aroma minyak melati berbaur dengan khas srimpi. Ketiga pemuda itu saling berpandangan dan sejenak kemudian mereka berteriak "Hantu Satu duaaaaa!". Mereka lantas kabur meninggalkan pekerjaan yang belum selesai.

Warga Desa Jatisari Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang, menurut Biyantolin tidak asing dengan hantu cantik ini. "Ini satu-satunya hantu yang tidak ada di daerah lain," katanya berkelakar. Perempuan yang sering menampakkan diri dengan gaun merah panjang. Sebelum dia menampakkan diri ada bau khas yang terlebih dahulu hadir sebagai pertanda.

Setelah aroma khas itu hadir, beberapa saat kemudian dipastikan sang perempuan itu akan menampakkan dirinya. Namun yang aneh dari perempuan bergaun merah itu adalah salah satu kakinya. Tidak seperti umumnya manusia, perempuan ini memanggul salah satu kakinya dipundak. Lalu berjalan dengan melompat dan menghitung "Satu dua.... satu dua..," sehingga warga setempat menamainya dengan sebutan hantu Satu Dua.

Pada suatu malam, Edi teman Biyantolin ingin buang air besar. Seperti biasa mereka pergi ke laut untuk menunaikan hajat itu. Tawaran Biyantolin untuk menemani Edi ditolak. Karena pemuda ini merasa berani untuk pergi sendiri apalagi tergolong masih sore. Adzan isya baru saja dikumandangkan.

Menyusuri tambak tak lama kemudian Edi sudah sampai di pinggiran laut. Dengan tenang, sembari memandangi bulan yang mulai muncul pemuda ini jongkok. Usai sudah dan tak terjadi apa-apa dan memang tidak ada apa-apa di sana. Kecuali debur ombak dan sesekali kelelawar yang mulai mencari makan melintas di atas kepalanya.

Perlahan sambil menikmati perjalanan edi menyusur kembali jalan setapak menuju rumahnya. Dari kejauhan tampak sekelebat bayang orang sedang berjalan menuju ke arahnya. Barangkali seserorang yang ingin ke pantai juga, pikirnya. Semakin dekat semakin jelas siapa yang datang. Aroma wangi yang khas dan menusuk tak lagi membuatnya tetap tenang. "Satu dua, satu dua," perlahan suara itu semakin jelas dan sesosok perempuan bergaun merah sedang melompat-lompat ke arahnya.

Edi berlari mengambil jalan memutar. Melintasi tanah tegalan lalu melompat melalui jendela rumahnya yang masih terbuka. Biyantolin yang masih menunggunya di kamar hanya tersenyum saja melihat ulah kawannya tersebut. Keringat sebesar biji jagung dan nafas tersengal serta wajah pucat membuat Biyantolin tak perlu bertanya. Hantu satu dua pasti telah menggodanya.

(ilustrasi: ranahaksara)

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman