Minggu, 19 Februari 2012

Heboh Gentayangan Nyamplungan

Penulis Zamroni Allief Billah | Minggu, 19 Februari 2012 | 12.03.00 | Location:Sluke, Indonesia


Pohon sawo besar persis di pertigaan nyamplungan masih gagah berdiri hingga kini. Kisah-kisah misteri di kawasan itu seolah tak pernah habis digilas waktu. Kini menjadi rumah tinggal sekaligus gallery perupa Rembang, Abdul Hamim.

Menurut Hamim, yang dikisahkan oleh para orang tua di Dusun Nyamplungan, Desa Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang bahwa cerita mengerikan itu berawal setelah jaman perbudakan Jepang. Satu persatu warga setempat yang mati kelaparan ditempatkan di sebuah gubug di sana. Sebuah gubug kecil yang awalnya sebagai pos ronda di pertigaan Nyamplungan ini pada akhirnya menjadi tempat sementara bangkai-bangkai manusia.

Tak lagi tersisa waktu untuk menguburkan mayat itu. Siang hari para lelaki mesti bekerja paksa. Tanpa adanya makanan yang memadai untuk menambah tenaga. malam hari lebih mereka manfaatkan untuk sekedar melepas lelah. Sekaligus melupakan rasa lapar yang selalu menjadi bagian hidup pribumi miskin. Hingga tak ada lagi kesempatan menguburkan mayat-mayat dengan layak sebagaimana manusia.

Mereka yang dibunuh, perempuan telanjang penuh darah, bocah-bocah yang hanya tulang berbalutkan kulit dan bangkai-bangkai lain menumpuk di pos ronda itu. Kelaparan telah mengalahkan rasa takut dan bau busuk dari bangkai-bangkai itu.

Sesekali, kini tak jarang mereka yang melintas tiba-tiba melihat sebuah penampakan manusia tanpa kepala. Seperti sosok yang kebingungan mencari di mana letak kepalanya berada. Perempuan dengan lidah terjulur keluar, mengerang kesakitan. Juga sosok-sosok manusia dengan wajah rusak acap kali muncul menyapa orang yang sedang melintas. "Barangkali arwah mereka berharap disempurnakan," kata sebagian orang. Sehingga sosok-sosok mengerikan itu sering muncul.

Rosyid, yang kala itu sedang berdiskusi panjang perihal lukisan menginap di Nyamplungan. Malam harinya, tak hendak dia lewatkan begitu saja. Menikmati purnama dari celah-celah pohon sawo besar selatan gazebo tempat ia menyendiri. Lama-kelamaan dia melihat sawo itu seperti sosok yang hidup. Namun Rosyid tetap tenang dan melihatnya sebagai sebuah pohon besar dibawah sinaran bulan yang diterpa angin.

Bulu kuduk Rosyid tiba-tiba berdiri entah oleh apa. Ketakutan telah ia lawan. Namun hawa dingin yang aneh dan bau wangi melati yang tiba-tiba menyeruak membuat dadanya berdebar kencang. Lelaki ini bergeming tak hendak lewatkan suasana sepi malam itu dengan sia-sia. Tak lama kemudian, saat wangi itu bahkan belum hilang, pohon sawo itu bergerak lebih kencang lagi. Tak ada angin yang datang dan suara binatang malam pun sama sekali tak ada.

Lamat-lamat dia mendengarkan sebuah erangan. Seperti seorang yang sedang kesakitan. Disusul berikutnya suara tangis perempuan dan tangis anak-anak kelaparan. Serombongan orang dengan wajah-wajah rusak mengerikan datang dari selatan. Menjadi pimpinan, sesosok besar lelaki penuh darah. Manusia tanpa kepala itu diikutkan berbagai sosok mengerikan di belakangnya menuju tempat di mana Rosyid berada.

Pemuda ini tak lagi berpura-pura berani. Ketakutan benar-benar telah menguasainya. Sosok-sosok mengerikan itu bukan hanya bualan. Nyata dan benar-benar nyata, sedang menujunya. Rosyid panik seluruh tubuhnya terasa kaku tak bisa bergerak. Tenggorokannya tercekat tak mampu berteriak. Pucat pasi wajah lelaki ini melihat rombongan mengerikan itu semakin dekat dengannya.

"Tuluuuuuuuuung.... tuluuuuuung," tiba-tiba dia bisa bersuara. Namun tak ada seorangpun yang mendengar jeritannya. Mungkin semua orang telah lelap semua malam ini, pikirnya. Lalu Rosyid berdiri hendak berlari menjauh dari sosok-sosok yang sedang menujunya. Naas keseimbangan tubuhnya tak terjaga dan terjatuh di kolam sebelah gazebo. Matanya terbuka, merasakan sakit dan tubuh basah kuyup. Serombongan sosok mengerikan itu telah hilang.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman