Terik mentari siang ini memanggangku sebab kau tak menyisakan sedikitpun tempat untukku berteduh. Sedang dua kursi yang biasanya menjadi tempat kita bertengkar dan terkadang berbagi rasa retak sudah oleh egomu.
Usah lagi kau berpura tersenyum menyapa
juga jangan menangis lagi
kau buka ataupun tidak topengmu
pecundang bagiku sama saja
Pergi dan jangan pernah kembali
negeriku tak sekedar negeri puisi
dan hidup ini lebih puitis
dari yang sekedar kau tulis ku baca
Pergi
dan bila kembali kau layak mati
sebab hadirmu membunuh banyak kisah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar