Semua tak lagi seperti dulu saat persembahan tak sekedar raga. jiwa dan seluruh tak lagi berpunya bukan dibibir saja sebelum badai itu menerpa hancurkan dinding juangku
Runtuh terkapar bersimbah haru baru kusadari saat semalam kau sandingkan aku dalam kuasa cintamu terbelalak mataku mendapati diriku terpuruk meniti lagu bukan syairmu.
Kau ulurkan agung cintamu namun tetap saja aku ragu masihkah tersisa cinta yang seharusnya ada hanya buatmu. Kau tahu dunia ini tlah menyeretku menelan badai dan hausku adalah gemulung ombak
Smua benar benar tlah binasa dan tak lagi ada hanya tersisa sesal kepedihan
Sabtu, 03 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar