Perang Gunung Besar

Perang Antar Gunung

Konon, ketika gunung masih tegak berdiri. Mereka saling adu kadigjayan. Bersaing menunjukkan siapa di antara mereka yang paling hebat dan berkuasa. Ada tiga gunung berjajar di Rembang Timur. Gunung Butak, Gunung Wahyu dan Gunung Gerang.

Perang besar terjadi antara dua gunung besar. Gunung Butak dan Gunung Gerang. Keduanya merasa sebagai gunung paling layak dianggap penguasa di wilayah tersebut. Gunung itu membawahi dua kecamatan. Gunem dan Sale menjadi kawasan kekuasaan gunung tersebut.

Gunung Gerang sebagai gunung yang lebih tua merasa paling layak sebagai pemimpin. Demikian juga gunung butak karena keperkasaannya dia juga merasa layak menguasai kawasan tersebut. Gunung Wahyu walaupun kecil namun memiliki kebijakan yang tak tertandingi. Berusaha melerai dan mendamaikan kedua gunung tersebut. Tapi tetap saja mentah dan perang tanding antara kedua gunung besar segera terjadi.

Perang bertahun-tahun antara kedua gunung besar itu tak pernah berhenti. Hingga muntahan lharnya membentuk sungai dan melumatkan persawahan penduduk. Gunung Wahyu merasa prihatin melihat kejadian tersebut. Akal cerdiknya segera dimainkan.

"Untuk menunjukkan di antara kalian yang paling layak berkuasa maka harus kalian gunakan ilmu pamungkas kalian," ucap Gunung Wahyu pada kedua gunung besar yang saling berseteru. Karena dia tahu setelah ilmu pamungkas dilepaskan keduanya akan menjadi gunung mati. Tidak akan lagi menjadi gunung berapi.