Selasa, 19 Oktober 2010

Debit Air Sumber Semen Sale Turun 72 Persen

Penulis Zamroni Allief Billah | Selasa, 19 Oktober 2010 | 22.35.00 |
Zamroni Allief Billah

Debit Air Sumber Semen Sale Turun 72 Persen

Banjur Kepriye yen kaya ngene dadine? apa kang bakal diwarisake anak putu yen tahun iki wae penurunan debit wis kaya mangkono padahal durung ana PABRIK SEMEN GRESIK.

apa kira-kira janji manise pemerintah lan pengusaha kuwi kanggo nyerap tenaga kerja ya bener bakal kelakon? mokal lamun kaya ngono, sebab mesthi bakal nganggo tenaga ahli. lan upama benera kuwi yen dibandhing karo kerugian kang bakal tinampa ing tembe mburi luwih gedhe tinimbang keuntungane

padahal kerusakan kang ditimbulake dening eksploitasi kuwi puluhan tahun tembe katon dampak negatife, ya kuwi mulai penurunan debit lan liyaliyane kalebu TBC, ISPA lan penyakit liyane kang disebabake debu.

malah salah sawijine tim medis PUSKESMAS Sale nyebutake yen peningkatan TBC diperkiraake engga tumekane 300% penderita ing tahun 2010 iki.

Debit Air Sumber Semen Sale Turun 72 Persen

Selasa, 12 Oktober 2010 | 14:21 WIB

REMBANG, KOMPAS - Debit air sumber Semen di Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, turun 72 persen selama kurun waktu 19 tahun. Hal itu menyebabkan area pengairan untuk sawah di Kecamatan Sale berkurang dari 750 hektar menjadi 564 hektar.

Koordinator Embung Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah Area Rembang, Samuri, Senin (11/10), mengatakan, pada 1990, debit air sumber Semen 1.250 liter per detik. Pada 2009, debit air menurun drastis menjadi 350 liter per detik.

"Selain penggundulan hutan, debit air berkurang akibat penambangan untuk bahan semen di Sale. Penambangan itu menggunakan ledakan sehingga berpotensi merusak jalur aliran sungai bawah tanah," kata dia.

Kawasan tambang di Kecamatan Sale tersebut merupakan area penambangan batu kapur. Bersama kawasan tambang di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, kawasan itu dicalonkan menjadi lokasi pembangunan dan sumber bahan baku pabrik Semen Gresik.

Beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berharap pabrik semen tersebut dapat dibangun tahun 2011.

Wakil Direktur Vital Institute Rembang, Zamroni, mengatakan, warga yang mengandalkan sumber semen resah mendengar rencana pembangunan pabrik semen. Mereka khawatir sumber air bakal berkurang pascapenambangan. "Belum ada pabrik semen saja debit air sudah berkurang, apalagi jika sudah ada pabrik," kata dia.

Rencananya, kata Zamroni, Vital Institute Rembang bekerja sama dengan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Kecamatan Sale akan menyebarkan selebaran hijau. Tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan.

Pembangunan infrastruktur

Secara terpisah, Peneliti Laboratorium Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno mengemukakan, pembangunan infrastruktur jalan pendukung pabrik semen bakal berdampak pada kerusakan jalan dan polusi udara akibat debu kapur dan batu bara. Selain itu, potensi kecelakaan cukup besar karena jalan yang dipakai jalan desa dan provinsi.

Untuk itu, pemerintah lebih baik mengangkut semen, bahan baku semen, dan batu bara (bahan bakar pabrik semen) dengan kereta api (KA). Di kawasan itu sudah ada jalur KA zaman Belanda, tinggal diperbarui dan dikembangkan saja. (hen)

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman