Zamroni Allief Billah
Sungguh, Bolehkah Aku Merindukanmu Anggraeni
Bukan lagi di taman yang dulu kita biasa bercengkerama menjemput malam di ujung senja dan selalu kau selalu persembahkan untukku sekuntum anggrek dalam balutan melati di pucuk giri.
Oh sungguh tak kusaksikan lagi air matamu mengalir hingga sungaisungai itu kering tinggal bebatuan. Lalu bagaimana kau lagi bercerita tentang malam bila kau berdiri termangu tak lagi temaniku menandai di taman ini ?
Aku ingin bercerita padamu tentang seruni dan rindu yang biasa dan cinta yang hanya dibicarakan dibilik kamar saja.
Bukan mengurung dalam kungkungan tapi bukankah memang tersia bila hanya sebagai percakapan biasa saja
Hanya saja sungguh aku sangat merindukan katakata ini mengalir lagi menjadi detak dalam nadi dan hutan yang aku menjelajah kini di dalamnya mencarimu atau entah mencariku
Ah kau telah menjelma bidadari
Meninggalkanku dalam sunyi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar