kala menjelajah mayapada kujumpaimu disana dengan rambut terurai jingga menyapa dari sorot senja yang mengelusmu manja.
sudahlah kawan usah risaukan gelisahku yang hanya dari jauh mampu menatapmu
akupun memendam harap berpanjang rambut walau tak sepanjang milikmu. jangan halangi aku sebab tak juga meniru.
sama juga saat kubersiul menyambut mentari tak beda dirimu mengayun kaki tinggalkan aku yang masih tertegun menatapmu yang begitu luar biasa mengolah tanah hingga menjadi tidak sekedar subur menghijau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar