Senin, 26 Juli 2010

NODA KEBENARAN

Penulis Zamroni Allief Billah | Senin, 26 Juli 2010 | 20.50.00 |
Akulah Haryo Penangsang melihat kebenaran dari sisiku, menghabisi siapa saja demi perjuangkan hak sebagai ‘trah raja. Maka siapapun yang menghalangi ambisi juga obsesi dialah musuhku. Berani menghalangi maka bersiap untuk mati.

Sunan Hadirin, terbunuh juga sebab melawan semangat yang menyala terkobar dalam dadaku yang tak kan pernah padam kecuali oleh kematian.

Ratu Kalinyamat tak menerima kematian kekasihnya lalu datang padaku menguji nyali. Wanita hebat dengan keberanian luar biasa tapi kekuatan cintanya belum mampu luruhkan hasrat dan ambisiku berkuasa. Sebab akulah penguasa sejati yang memiliki segala hak dan kini tersingkir oleh intrik.

Ratu datang padaku demi sebuah dendam sebab cintanya terpenggal oleh amarah. Ratu hanya permalukan diri berhadapan dengan kuasa dan kejantananku. Sebab aku tak terkalahkan hanya oleh cinta. Darah tahta telah mengubah panasku menjadi bara yang tak kan pernah henti membakar hati dan seluruh jiwaku untuk tetap menyala dan berkuasa.

Kalinyamat datang hingga kelelakianku membuatnya terhina. Ternoda oleh amarah dan dendamku yang telah menyatu dalam darah beku membiru. Sakit hati kini mengantarnya pada ambisi dan dendam yang sama bergeloranya dengan hasratku menguasai.

Dendam Ratu menggumpal dan beku darahnya menyumpal sesal menjadi serapah dan bersumpah ‘mandi keramas dengan darah dan gairah’ yang berharap ruhku terpenggal oleh dendam yang tlah membakar sisi kewanitaannya.

Aku adalah bajingan keparat bagi Kalinyamat. Sama juga dengan umpatku pada Hadiwijoyo yang telah merebut kuasa atas tahta dariku.

Raja Ratu dan aku: berperang demi dan atas nama yang kami anggap benar

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman