Terserak dihamparan harap puing - puing cinta yang sempat kau tawarkan, dengan tawa yang kupaksakan kurangkai lagi serpihan serpihan itu dengan derai air mataku...
biarlah... biar kutertawakan saja kebekuan ini barangkali mencair oleh air mata itu atau barangkali biarkan saja aku beku bersamanya dan terkubur indah dalam harap.
melajulah hatiku
usah lagi kau tengok kebelakang, karena terlalu banyak yang mesti kita tangiskan.
mari urai tawa dlam kemerdekaan. merdeka memilih luka mana yang mesti kita pertahankan
Jasmine....
aku menyebutmu Jasmine
karena kaulah Jasmine yang akan selalu hiasi luka - luka ini dengan deraimu juga.
Ini adalah pilihan kita untuk pertahankan erangan agar tetap menyela bagai bara yang selalu menyala didada. kita tahu semua ini terlalu indah untuk diobatkan. sebab luka ini adalah jalan hidup kita
Jasmine.... sudah seberapa dalamkah kau sayat lagi liku lekuk tubuhmu yang tlah kesemuanya kujamah dengan iringan nada itu ? lihatlah tidak sehelaipun kain menutup mungil tubuhmu yang kini makin lunglai berbalur kenang...!
Jasmine masih berharapkah kau kan sembuh sedang aku selalu siap datang untuk melukai ?
Jasmine mengeranglah biar kujadikan pengiring hari - hariku yang indah meniti luka..
Senin, 26 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar