Kelinci – kelinci kecil ini tiada henti berlarian
direrumputan yang masih saja subur
biarpun terik kemarau menyengat
dulu kita yang menanamnya
saat masih sama – sama muda
umurku tuju satu
sama dengan usiamu kini
kita terlahir beda bulan saja
pipimu keriput kulitmu juga
tapi tak halangimu tetap cantik
kau selalu menarik
senyummu tak beda lima puluh tahun lalu
menyimpan sejuta kisah dan rindu
yang sempat terjegal janggal
hasratku belum terlalu tua
untuk meminangmu
lanjutkan kisah tertunda
rindu tak punya malu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar