KU KUTIP SEBUAH KISAH TENTANGMU

Aku sesungguhnya tak pernah melihatmu benar – benar berdiri diatas kaki sendiri. Bahkan hingga saat kau mesti iringkan fajar yang selalu kau ceritakan padaku kau hanya mengutip dari sebuah kisah yang sebenarnya tak pernah ada.

dan tentang malam yang mengantarkan kita dititik heningnya akupun tak pernah benar – benar yakin pada kisah pilu yang kau urai dalam tangismu. saat kau pinang aku dengan deraimu hingga tenggelamkanku pada kisah yang kau tawarkan.

Akupun menyambutnya dan tak pernah sadari bahwa aku telah benar – benar tenggelam dan enggan kembali pada kasunyatan. Cerita yang kau kisahkan juga rindu yang kau tawarkan menyeret kita pada malam dan benamkan hasrat pada gelapnya.

Hingga saat aku benar – benar tenggelam diujung malam saat hening mencapai bening saat dirimu kehabisan cerita yang kan kau kisahkan, sunyi menyapaku dan berkisah bahwa sesungguhnya kau bukanlah lagi dirimu yang dulu dan yang kini sebagaimana ku harapkan.

Hanya bersembunyi dibalik kisah yang kau kutip sebab kau tidak pernah benar – benar menjalani hidupmu. Kau orang yang ku kenal dulu sesungguhnya telah mati ditelan badai sesaat sebelum jumpaiku diujung senja dan mengajakku kepada malam.

Kini adamu tidak lagi sebagai dirimu hanya sosok maya yang berkisah