eksistensi tak soal remove restore – copy paste
TERLUKA, ku tertatih meujumu tak berharap kau obatkan. tapi hanya ku tak ingin berlama merasai sakit sebab kemarin siang kau hujamkan sangkur itu didadaku entah apa sebab ku tak mengerti.
“maaf sungguh aku tak sengaja lukaimu” ucapmu terbata dengan wajah penuh sesal.
aku diam saja tak mampu menjawab walau sepatah kata. Mendengar kau bicara bagai tersayat lagi nganga luka didada
bukan masalah kau benamkan sangkur ke dada tapi caramuyang tanpa suba sita lebih sakit daripada dadaku yang terbelah pisaumu. andai keris dan bukan sangkur itu lebih njawani bagiku. seperti kita tak saling kenal saja, padahal aku teramat menyayangimu lebih dari yang kau tahu dan lebih dari siapapun yang mengenalmu.
“dengan apa aku bisa menebus kesalahanku....?”
TIDAK. biarlah sementara waktu aku rasai sakit ini hingga lukaku kering tak lagi menganga.
satu hal yang perlu kau tahu bahwa luka ini akan sembuh oleh waktu tapi sakitnya akan tetap terasa dan tak kan terlupa bahkan hingga kau aku tak lagi mengingatnya.
24 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar