disini berjajar imaji tak sekedar salam sapa sebagaiman biasa. bibirmu boleh saja manis tapi kota ini tersusun dari madu lalu bagaimana kau masih sombongkan senyummu
bisa bahkan sangat mungkin dan tidak hanya bisa bila kau tak bersikap biasa – biasa dan apa adanya maka semakin kau nampak bodoh walau kau sungguh pintar berpura – pura bodoh dan bahkan sangat bodoh
ini kota bodoh yang sesak dengan pemimpin sekaligus rakyat yang bodoh. tersaji syair dan puisi – puisi bodoh sebab telah menancap teori – teori bodoh dari sastrawan juga guru besar yang bodoh
belum juga sampai dikotaku kau sudah sesumbar lalu bagaimana kau merasa luar biasa bila sejatinya kau jauh lebih kecil daripada mulut besarmu
disini tak lagi menerima angin maupun awan sebab kami tlah mampu mencipta. bukan sekedar lagu – lagu yang kami nyanyikan dan tidak pula syair yang kami baca mengiring senja. disini senantiasa tercipta hening tanpa kata.
namun bagai sungai hikmah dengan begitu indah mengalir dari para penyair sebab mereka tak lagi membutuhkan pena karena tiap katanya menjadi mutiara.
masihkah kau hendak ke kotaku ?
kota kami selalu terbuka bagi mereka yang tidak menutup cakrawala kebenaran yang tak selalu datang dari orang – orang benar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar