hamparan taman yang selalu kau ceritakan itu kasihku, bahwa aku belum lupa ketika kau ingin hiaskannya dengan anggrek bulan saja lalu kau begitu bersemangat menceritakan akan keindahan serta cintamu juga betapa kesengsemnya hatimu padanya pada kembang yang selalu menempel ringan dibibirmu yang tak pernah bosan kau kisahkan hinggapun aku benarbenar bosan tidak dengan dirimu tapi dengan anggrek bulan.
sungguh aku tak pernah bosan bahkan selalu menunggu kau bercerita biarpun aku tak faham tapi bukan itu, aku rindu saat bibir mungilmu lihai memainkan perannya serta rambutmu yang entah aroma apakah aku tak pernah mengerti namun aku selalu merindunya tapi sekali lagi juga tidak dirimu apalagi ceritamu.
aku rindu bibir mungilmu juga wangi dirambutmu serta binar matamu saat bahagia kau bercerita hanya itu sungguh hanya itu, maka tolong wahai kasihku sebelum kau pergi membawa serta ceritamu yang sebenarnya tak pernah aku mengerti.
tinggalkan untukku bibirmu juga rambut serta wanginya,dan satu milikmu yang selalu membuatku rindu, tolong jangan kau bawa serta matamu demi aku yang mencintaimu.
tinggalkan itu untukku biar tak lagi aku merindumu. sungguh aku akan menjaganya dengan segenap cintaku sebagaimana aku selalu merindu.
rambut yang kau tinggalkan untukku sungguh aku tak kan pernah bosan untuk mencium wanginya bahkan oh kekasihku ditiap pagiku aku akan mencium bibir mungilmu itu juga ku pandangi tanpa bosan matamu menyambut hariku yang pasti secerah binar matamu yang kau tinggalkan untukku.
maka pergilah bawa serta anggrek bulan yang selalu kau kisahkan tanpa bosan
akupun akan tetap disini bersama bagian dari dirimu yang selalu aku cintai tanpa bosan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar