Kukatakan padamu wahai
yang sedang selaraskan nafas dengan irama
detak sajak, diam, dingin, dalam, tenggelam
perhatikan bahkan hitunglah wahai
jengkal tanah yang hendak kau tapak
tinggalkan menuju yang kini kau tinggalkan
selalu dengarkan wahai
bukan lagi kalimat tapi kata
bahkan huruf dari murabbi
bila tidak kau sasar susur menjadi
tak lagi murid bahkan tuhan diri
jadilah dirimu wahai
tinggalkan tumpukan kitab
bahkan hidupmu juga seluruh
mantra doa mata telinga
bukan mati tapi seperti
cukup buka satu pintu saja
padanya kau serah pasrah tengadah
maka selainnya tak akan mendedah
bahkan dirimu bagimu wahai
selayak jalan langkah pejalan
Minggu, 22 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar