Sabtu, 13 Agustus 2011

Lepas Belengu Jiwamu

Penulis Zamroni Allief Billah | Sabtu, 13 Agustus 2011 | 13.55.00 |


Dengarkan bisik Laesan, uculna bandanira, lepaskan. Lepaskan belenggu jiwa yang mengungkungmu dalam kalam. Tanggalkan kata yang tak henti menjadi serimpung dalam laju laku.

Bukankah derit pintu sudah kau dengarkan? Bahwa malam sudahlah gelap saatnya nyawiji dalam sepi sebab pintu-pintu telah dibuka karenanya.

Laesan telah serukan
ketika gemerincing lonceng telah bersatu dalam kumandang adzan dan selimut selimut telah kembali dilipat, uculna bandanira.

wahai engkau yang berselimut malam, dingin ini tak akan membekukan hati yang telah dibalur dupa saji. Berdirilah lalu berseru pada gulita tak berkesudahan. Bahwa hening ini akan lahirkan wening. Maka basuhlah wajah biar taring-taringnya tak semakin memanjang sebab dunia tak henti mengasuhnya agar kelak menjadi denawa.

Basahkan dadamu dengan air kendi. Dalam kurungan Laesan telah pepak sesaji hisaplah candu dan nyawiji.

Kembang-kembang telah mekar di sudut fajar menanti gelisah jiwamu pudar oleh gelombang pasang hasrat meniti temali. Untaian tasbih akan mengantarmu dalam kesepian tak berkesudahan.

Langit-langit kembali berderit, menunggumu lepaskan belenggu nafsu. Dupa akan menjadi serupa sayap menerbangkanmu bersama aroma kembang dan tembang maka mengapa masih juga kau simpan keraguan?

Berdirilah!
Tatap ceceran dupa sebab ronce melati telah menghiasi dada perawan Laesan. Lihatlah senyumnya menantimu segera berlari. Kejarlah bayang perempuanmu dan jadilah Laesan.

Sebelum kembang-kembang itu layu segeralah berseru. Berjajar di sepanjang trotoar perempuan telanjang di pangkuan lelaki tertunduk menghirup wangi melati. Bibir bergetar lafalkan nama-nama lesatkan jiwa kelilingi jagad pramudhita.

Tetesan air matanya mengalir basahkan bibir kering perempuan Laesan. Raungannya serupa takbir menggema memenuhi ruang-ruang jiwa.

Lalu kidung kembali berkumandang, mengiring jiwa-jiwa yang menjadi ringan terbang mengangkasa tinggalkan pilu rindu. Menapaki lintasan waktu lepaskan temali yang mengikat diri.

Rembang, 7 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman