Selasa, 05 Juli 2011

Sindoro Berkabut #1

Penulis Zamroni Allief Billah | Selasa, 05 Juli 2011 | 08.45.00 |
Sindoro Berkabut

Kau katakan untuk kali kesekian tentang indahnya perjalanan yang telah kita lewatkan. Bahwa kau tak pernah fahami saat kita berdua menikmati segarnya udara aku melihat kabut itu tidak hanya memeluk Sindoro namun tawamu yang lepas sungguh tak mampu menutupi bahwa kau sedang sumelang.
Kau tersenyum lagi, melirikku yang memelukmu ''Aku bahagia pagi ini,'' bisikmu. Aku hanya diam memandang wajah yang selalu kukagumi. Wajah cantik yang diamdiam telah menjadi penghuni Gunung Sindoro.

Teruslah nikmati beserta seluruh kefahaman rasamu sebab di Sindoro ini aku hanya bisa menjadi jalanan yang kau lewati di setiap pagi, atau tetes embun yang akan hilang ditelan siang.

Aku akan merekam setiap jengkal yang kau lewatkan juga setiap tetes air mata yang kau tumpahkan. Karena setiap cerita yang kau kisahkan akan abadi menjadi ukiran di setiap dinding tebing yang akan kau baca setelah kau tua.

Kusebut kau Shinta berharap ini lebih mengakrabkan kita sebab selama ini kau perempuan beribu nama. Setiap jumpa kau selalu menjadi sosok dan nama yang tak mudah aku mengingatnya.

Bukan mengingatkan kita pada sosok Shinta yang telah diculik Rahwana, walaupun kau suka aku menyebutmu demikian namun lebih karena kita sama-sama suka cerita pewayangan yang sedang kita mainkan, kusebut saja kau Shinta.

Rembang, 04 Juli 2011

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman