Mahabbah

Boleh di bilang aku terobsèsi 'Guse, namun telah lama hal yang satu ini memeras 'rasaku untuk secara shohih bisa merasakan akannya... Aku jadi teringat dhawuh syeh Ibnu 'athoillah As Sakandari.. Dhawuh sang Syeh telah diramu dengan indah oleh Beliau (Hadrotul Mukarrom Romo Yahi Abdul Latif Madjid R.a, Pengasuh Perjuangan dan Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadzdzoroh Kediri), dalam cawannya yang istimewa sehingga orang setumpul akupun bisa memasukkannya di lorong sempit 'otakku... Beliau dawuh bahwasanya Mahabbah dibagi menjadi tiga.. 'fi'liyah.. 'sifatiyah juga 'dzatiyah.., namun sesungguhnya cinta ada dihati.. Hati beralaskan 'rasa... Kelembutan rasa yang kita miliki akan menumbuhkan 'mahabbah.., dan yang demikian ini.. Isi dunia manakah yang bisa menggantikannya..? Namun adakalanya.. Karena besarnya 'mahabbahlah yang akan melembutkan rasa.. Tapi darimanakah aku menuju 'cintaku.. Sedangkan rasaku sedemikian bebal.. Dan bagaimana aku menyusuri lembut rasaku ketika tak ada cinta... Hanya 'ego dan kebencian.. Namun tuhan manakah yang akan membiarkan hambanya.. Ketika dia mau bersungguh sungguh untuk kembali... "fafirruu Ilallah"..