Minggu, 08 April 2012
Monyet Sabda Centong
Penulis Zamroni Allief Billah | Minggu, 08 April 2012 | 12.38.00 |
Location:Bitingan, Sale, Indonesia
Membahas binatang yang satu ini memang sangat menarik. Seperti tak ada habisnya saja fenomena dan kisah dari binatang yang katanya erat kaitannya dengan manusia ini.
Monyet ada yang bilang bahwa dialah asal-usul manusia. Namun di beberapa daerah ada kisah unik mengenai binatang yang satu ini. Katanya dia adalah seorang bocah yang kena sabda centong. Keampuhan centong dalam menyabda bocah ini adalah karena diakibatkan oleh murka sang ibu.
Daikisahkan ada seorang bocah yang sedang menunggui ibunya yang sedang menanak nasi. Perintah sang ibu agar dia segera pergi ke sawah mengambil rumput untuk ternak tak pernah digubrisnya. Bocah itu tetap saja menunggui sang ibu karena dia merasa sudah kelaparan.
Merasa jengkel akhirnya ditinggalkan putranya tersebut ke ruang depan rumahnya. Bocah itu di dapur sendirian sambil menjaga agar api tidak mati. Perutnya yang keroncongan membuatnya lupa akan pesan sang ibu. Bahwa dia tidak boleh membuka penutup periuk di depannya. Rasa lapar membuat sang bocah semakin penasaran untuk memastikan apakah nasi di periuk itu sudah masak.
Saat bocah itu membuka tutup periuk bersamaan dengan sang ibu masuk ke dapur. Marahlah sang ibu karena kesal melihat anaknya tidak menuruti apa yang dia perintahkan. Kekesalan yang bertumpuk-tumpuk. Disuruh ke sawah tidak mau malah membuat kesalahan baru lagi dengan melanggar perintah untuk tidak membuka tutup periuk.
Diambillah centong yang ada di depannya lalu dipukulkan sekerasnya pada sang anak. Karena kesakitan bocah itu melompat-lompat. Aneh, secara perlahan kulit nsang bocah itu ditumbuhi bulu dan jadilah monyet.
Demikian beberapa daerah di wilayah Kabupoaten Rembang meyakini bahwa monyet itu berasal dari kemurkaan sang ibu. Kekesalan yang bertumpuk membuat sang ibu tidak lagi bisa menahan kemarahannya. "Makan pisang saja kalau kau kelaparan!" umpat sang ibu saat memukul bocah itu dengan centong.
::
http://deviantart.net
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar