Jumat, 03 Februari 2012

Misteri Rembang-Kokok Beluk Siwalan Sukun

Penulis Zamroni Allief Billah | Jumat, 03 Februari 2012 | 10.52.00 | Location:Gandrirojo, Sedan, Indonesia
Misteri Rembang-Kokok Beluk di Siwalan Sukun

Malam mulai menyelimuti wilayah bumi perkemahan Siwalan Sukun Desa Dadapan Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang. Ken Ryas dan seorang temannya mulai menapakkan kaki menuju bumi perkemahan itu saat adzan isya mulai berlomba memecah sunyi angkasa Siwalan Sukun.

Hujan pada siang hari sebelumnya membuat jalanan setapak itu semakin licin. Keduanya berjalan perlahan hanya dengan penerangan layar monitor telepon genggam yang dinyalakan. Keduanya tidak membawa senter karena malam itu seharusnya purnama.

Namun mendung yang menggelayut di perbukitan Siwalan membuat cahaya purnama tak mampu menembusnya.

Setengah jam perjalanan keduanya dikagetkan oleh seberkas sinar merah yang berputar-putar di hadapan mereka. Lalu sinar 'lcd' telepon genggam itu diarahkan pada cahaya merah itu. Hilang dan tidak ada suara apapun menyusul hilangnya cahaya mera itu. Hanya seonggok batu serupa batu nisan kuno. Tak ada suara binatang malam. Bahkan anginpun seolah berhenti menyaksikan kedua pendaki yang sedang menatap nisan di hadapan mereka.

"Ini kuburan kuno. Dulu mungkin pejuang yang mati di sini atau bisa juga yang cikal bakal di sini," ucap kawan Ryas.

Lalu mereka lanjutkan kembali perjalanan. Mengitari pegunungan lalui jalan setapak yang sangat mulus. Terasa bahwa jalanan itu sering digunakan penduduk atau pendaki lain yang melintas. Namun sangat licin karena masih becek air sisa hujan. Membuat keduanya tidak bisa berjalan cepat. Berhati-hati menyusuri hutan berharap segera bertemu kelompok mereka yang telah lebih dahulu berangkat.

Setengah jam kemudian jalan semakin pekat. Tidak tampak sama sekali sebab kedalaman hutan semakin rapat. Pohon-pohon besar membuat jalanan dan keadaan seakin mencekam. Lalu keduanya berhenti karena didera keraguan. Mereka mulai tidak yakin bahwa jalan yang mereka lalui itu benar. Keduanya berhenti.

Saat mereka berhenti tiba-tiba angin berhembus. Pohon di sebelahnya bergoyang dengan sangat kuat. Jangkrik dan binatang malam yang asalnya bersuara mengiringkan langkah mereka tiba-tiba berhenti. Dari depan mereka seperti ada yang bergerak. Lalu sebuah suara muncul dari pekatnya hutan.

"Kok..kok..kok...." suara apa, mereka sendiri tidak mengerti. Keduanya sejenak menahan nafas. Barangkali makhluk ghaib di sana sedang merasa terganggu dengan kehadiran dua pendaki itu. Akhirnya keduanya memutuskan untuk kembali.

Ternyata mereka telah kesasar. Kelompok pendaki yang lain telah berkumpul di bumi perkemahan Siwalan Sukun. Sedang Ken Ryas dan seorang temannya kesasar hingga lima KM di kedalaman gunung menuju Gunung Argo.

Keesokan harinya, setelah ditanyakan kepada orang pintar, suara semalam yang menghentikan langkah Ken Ryas dan seorang temannya adalah suara kokok beluk. Jenis makhluk ghaib yang berupa api. Senang menjadikan manusia sebagai tumbalnya.

Tidak ada komentar:

 

Permainan Tradisional


Permainan Lainnya »

Kembang Boreh


Kembang Lainnya»

Laesan


Laesan Lagi»
..

Misteri

Dolanan

Tradisi

Gurit

Kembang ~ Mayang

Puisi

Cer ~ Kak

Laesan

Gambar Misteri

Artikel Disarankan Teman