untuk Timur yang Sinar dan sungguh Suprabana

Aku tidak jumpaimu secara lahir bahkan kaupun tak pernah lahirkan perjumpaan kita
barangkali tak perlu juga sebab aku selalu jumpaimu walau kau tidak sepertiku bagimu

aku juga tidak menTimur Sinarkan diriku tapi Suprabana, kumerasa kau adalah jiwaku dalam kesombongan yang lain demikian juga Timur bagimu untukku

sungguh katakata ini untukmu walau seandainya aku hanya menyebutmu Timur saja tanpa menyertakan Sinar atau bahkan sekalian Suprabana.

kau tak perlu bertanya karena kaupun tak pernah menanya tentang kita, tentangku, tentangmu bagiku

barangkali yang sering mengintipku dari balik celah dan yang terangterangan aku sandingtandingkan itu adalah dirimu atau barangkali timur yang bukan Sinar bahkan Suprabana.

kau ikrarkan apa tidak aku telah menerima bunga rampai yang kau persembahkan walau tidak untukku tapi sungguh kau telah menyampai dan aku menerimanya

kau datang apa tidak tapi telah tersampai rampai yang bahkan telah tidak sekedar berbunga kini, bermekaran memenuhi seluruh ruang dan kisikisi yang aku sendiri tidak belum mengerti