tentu kau belum lupa
tentang anggrek bulan yang kukisahkan
maka hentikan sergah
sebab dia bukan dirinya yang kau sangka
saat bicara bukan itu mewakili sepenuh dirinya
dia menjelma bunga
dia bukan perempuan manja
lihatlah tak hanya dengan mata
hidupnya dipertaruhkan untuk bunga
yang dia rawat besarkan dengan cinta
tentang bunga cinta dan kisah adalah benar adanya
maka hentikan wasangka
biarkan kami menyemai rasa
dari setiap rekah memerah
masyriq maghrib dalam pagi dan petang
hingga menjelma bunga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar