Zamroni Allief Billah
Tersunggi di atas kepala
jajanan dan kue
murahan kata mereka
sedang hanya bungkus
membedakan kasta
samasama dijualbelikan
tangannya bergetar penuh cinta
dalam adonan perasaan
campur aduk di gundahnya
keriput di tetes peluh
tak ada gamang
sebab keyakinan
bahwa dia telah menyuguhkan
dengan segenap cinta
yang memberinya kekuatan
untuk tidak berhenti
walau lelah
menyuguhkan kesederhanaan
alam telah mengajarinya
cinta dan sahaja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar